TINGKATKAN PELAYANAN PESERTA DIDIK, SMAN 1 TUREN BUAT SOAL USP BERBASIS ASESMEN NASIONAL

Ujian Satuan Pendidikan di SMAN 01 Turen akan dilaksanakan bulan Maret. Dalam rangka penyegaran Bapak /Ibu Guru sebelum mengerjakan pembuatan soal USP setelah perubahan arah asesmen nasional dalam evaluasi belajar peserta didik, SMAN 1 Turen menggelar bimtek tentang penulisan soal berbasis ÀKM (Asesmen Kompetensi Minimum). Jumat 10/2/2023.

Kegiatan bimtek diikuti oleh guru SMAN 1 Turen bersama sebagian mahasiswa AM (Asistensi Mengajar) dari UM (Universitas Negeri Malang).

“Belajar tidak mengenal usia, anak-anak, muda, maupun orang tua dapat kapan saja belajar, asal memiliki kemampuan dan kemauan,” kata-kata bijak ini dicuplik Desi salah satu guru peserta.

Menurut Desi materi yang disampaikan oleh nara sumber sangat gamblang sehingga menambah motivasi dan semangat guru SMAN 1 Turen.

“Agar tidak lelah belajar serta terus meningkatkan kompetensi diri sebagai pengajar sekaligus pendidik pada abad 21 dalam memberikan pelayanan yang maksimal bagi keberhasilan siswa sesuai zamannya,” cetus Desi.

Adapun nara sumber pada kegiatan hari itu adalah Setya Wahyu Wenangsari, M.Pd, pendamping guru penggerak kota Malang yang juga merupakan penulis dalam bidang penyusunan soal berbasis AKM.

Sesuai dengan passionnya dalam menulis soal AKM, Wenang sangat pandai menjelaskan materi dan mudah sekali membuat peserta bimtek paham.

“Penyampaian materinya mudah dimengerti oleh semua guru,” terang Kepala SMAN 1 Turen Eny Retno Diwati.

Dalam sambutannya, beliau Kepala SMAN 1 Turen mengapresiasi penyelenggaraan kegiatan bimtek penyusunan soal berbasis AKM sebagai upaya menyamakan pemahaman juga merealisasikan program pemerintah terkait dengan serta upaya pemerintah untuk memetakkan mutu pendidikan pada seluruh sekolah.

Beberapa poin penting dari materi yang disampaikan oleh Wenang adalah bahwa Asesmen Kompetensi Minimum atau AKM merupakan bentuk baru penilaian mutu pembelajaran. AKM menjadi bagian dari program Asesmen Nasional bersama dua bentuk penilaian lainnya yaitu survei karakter dan survei lingkungan belajar. Kebijakan ini diterapkan untuk mendorong perbaikan mutu pembelajaran dan hasil belajar peserta didik.

AKM mengukur kompetensi mendasar atau minimum yang diperlukan peserta didik di kehidupan bermasyarakat nanti. Komponen yang diukur pada asesmen ini adalah literasi membaca dan numerasi. AKM berfokus pada kompetensi mendasar yang diperlukan agar dapat berhasil pada berbagai mata pelajaran.

Di sela-sela menyampaikan materi, Wenang sempat menyisipkan trik menulis soal berbasis AKM, Yaitu memiliki komponen konten, proses kognitif, dan konteks. Kegiatan bimtek tersebut diakhiri pukul 15.00 WIB dengan foto bersama.

(sumber media publikasi: JatimSatuNews)