Festival Ramadhan SMAN 1 Turen Pasarkan Buah Karya Siswa

Tugumalang.id – Festival Ramadhan bagi masyarakat umum digelar di SMAN 1 Turen atau Smanere hingga akhir bulan April 2022. Berbagai produk makanan dan minuman yang notabene buah karya siswa dipamerkan sekaligus dipasarkan.

Kepala SMAN 1 Turen, Eny Retno Diwati MPd mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan rangkaian dari penerapan Program Double Track yang diinisiasi oleh Dinas Pendidikan Jawa Timur (Jatim) bekerja sama dengan Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) Surabaya.

Gelaran Festival Ramadhan Smanere dalam penerapan program SMA Double Track yang berlangsung di SMAN 1 Turen. Foto: Nur Hayati

Program ini, lanjut Eni, mengutamakan siswa yang cenderung tidak melanjutkan pendidikan ke jenjang perguruan tinggi dengan memberikan keterampilan tambahan di luar jam pelajaran melalui berbagai kompetensi.

“SMAN 1 Turen ini menjadi salah satu sekolah yang menerapkan program Double Track. Ini tahun keempat. Kick offnya dimulai 4 April sampai 4 September 2022 nanti. Pelatihan ini hanya boleh dilaksanakan Sabtu dan Minggu dengan tujuan untuk membekali mereka (siswa) yang memang setelah lulus tidak melanjutkan ke perguruan tinggi dengan keterampilan berwirausaha,” jelasnya.

Program SMA Double Track ini diharapkan mampu mengatasi problematika angkatan kerja di Jatim. Dalam prakteknya, ITS menjadi pembina SMA Double Track dan memberikan pelatihan kepada para siswa mulai dasar hingga mampu membuat produk yang kompetitif dan dapat dipasarkan di masyarakat.

Bentuk apresiasi dalam program SMA Double Track dikemas melalui lomba kemandirian Kelompok Usaha Siswa (KUS) yang berasal dari berbagai pelaksana SMA Double Track di Jatim.

Gelaran Festival Ramadhan Smanere dalam penerapan program SMA Double Track yang berlangsung di SMAN 1 Turen. Foto: Nur Hayati

KUS sendiri berasal dari tujuh bidang keterampilan yakni desain grafis, teknik elektro, teknik listrik, tata boga, tata busana, tata kecantikan, dan Teknik Kendaraan Ringan (TKR).

Menurut Eny, tahun ini jumlah pendampingan telah dikurangi hingga tersisa dua keterampilan yakni desain grafis dan tata boga.

“Sebelumnya kami dapat tiga keterampilan. Tahun ini dikurangi satu keterampilan yaitu TKR karena memang harus dimandirikan. Jadi tidak selamanya kami bergantung dengan bantuan (program). Artinya harus ada kerja keras dari sekolah tersebut,” bebernya.

Gelaran Festival Ramadhan Smanere dalam penerapan program SMA Double Track yang berlangsung di SMAN 1 Turen. Foto: Nur Hayati

Sementara Festival Ramadhan ini, imbuhnya, merupakan momen yang pas bagi KUS desain grafis maupun tata boga untuk menunjukkan apa yang sudah dipelajari oleh siswa sebelumnya dan akan menjadi bekal ketita lulus nanti.

“Jadi kalau sudah lulus bekal itulah yang akan dipakai. Sehingga jika nanti meluluskan anak yang tidak bisa melanjutkan ke jenjang perguruan tinggi bukan berarti menyumbang pengangguran karena sudah diantisipasi dengan itu (program SMA Double Track),” tukasnya.(ads)

Reporter: Feni Yusnia

Editor: Lizya Kristanti